Macam-Macam Jaringan Komputer, Gambar Topologi Bus, Gambar Topologi Ring

Macam-Macam Jaringan Komputer

Topologi Bus
Topologi Ring
Topologi Star
Topologi Tree
Topologi Mesin


Donwolod File Pdf
Readmore → Macam-Macam Jaringan Komputer, Gambar Topologi Bus, Gambar Topologi Ring

Ujian Praktek TIK Membuat Slide PowerPoint

Ujian Praktek TIK Membuat Slide PowerPoint

Readmore → Ujian Praktek TIK Membuat Slide PowerPoint

Konsep Diri Remaja, Ideal Diri Remaja,

Slide PowerPoint Konsep Diri Remaja 

  • Konsep Diri Remaja
  • Ideal Diri Remaja
  • Identitas Diri Remaja
  • Perkembangan Remaja
  • Orang Dekat Remaja
  • Persepsi Diri Pribadi
  • Gambaran Diri Remaja

Readmore → Konsep Diri Remaja, Ideal Diri Remaja,

Contoh Slide Powerpoint Tentang Menu Seimbang Pada Remaja

Contoh Slide Powerpoint Tentang Menu Seimbang Pada Remaja

Menu seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan. Menu seimbang disusun berdasarkan kebutuhan yang berbeda pada setiap golongan usia, status kesehatan dan aktivitas fisik.
Itulah contoh tugas sekolah membuat slide dengan tema Menu Seimbang. Semoga kamu dapat inspirasi dari contoh diatas.
Readmore → Contoh Slide Powerpoint Tentang Menu Seimbang Pada Remaja

Bencana Alam di Indonesia, Pencemaran Sungai Citarum, Polusi udara Jakarta, Kebakaran Hutan, Banjir Kota Besar



Bencana Alam di Indonesia


1. Pencemaran Sungai Citarum
Sungai Citarum yang merupakan sungai terpanjang di Jawa Barat ini terkena pencemaran akibat polusi air limbah pabrik dan banyaknya sampah rumah tangga yang dibuang ke Sungai Citarum, pencemaran sungai itu saat ini semakin parah, yakni mencapai sekitar 47,1%. Kadar bakteri e-coli di Sungai Citarum mencapai 50.000/100 ml, yang berasal dari limbah industri dan limbah domestik dari masyarakat (Sumber Pusair tahun 2006), demikian Ketua Kelompok Kerja Komunikasi Air (K3A), Dine Andriani kepada pers dalam diskusi tentang masalah pencemaran air di Kota Bandung, Kamis (07/12).

Dikatakannya, di Jawa Barat terdapat sebanyak 235.000 pabrik dari berbagai industri. Dari jumlah keseluruhan itu, 750 pabrik di antaranya memproduksi air limbah yang dikembalikan ke perairan bebas.
Untuk mencegah tingkat pencemaran yang tinggi pemerintah seharusnya membuat peraturan yang ketat untuk persoalan pembuangan limbah dan pembuangan sampah di sungai.

2.  Polusi udara Jakarta
Tingginya tingkat polusi ini disebabkan oleh padatnya kendaraan bermotor yang mengisi jalan-jalanan di jakarta, yang menyumbang sebanyak 80% polusi di Jakarta, sedangkan 20 persen sisanya berasal dari industri. Polusi yang sangat tinggi ini mulai berdampak dalam kesehatan warga jakarta dan dapat meganggu pemasukan daerah karena penuhnya kendaraan dan mengakibatkan macet. Hal ini dapat ditanggulangi dengan memperbaiki sarana dan prasarana transportasi umum. Karena saat ini orang-orang lebih memilih menggunakan kendaaraan pribadi yang jauh lebih bersih dan nyaman dari kendaraan umum, yang cenderung penuh sesak.

3. Kebakaran Hutan
Kebakaran Hutan ini dapat disebabkan oleh berbagai macam, namun yang paling kita sering dengar adalah; pembebasan lahan hutan untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit atau macam perkebunan lainnya. Karena tingkat permintaan masyarakat terhadap minyak kelapa sawit tinggi, sedangkan lahan terbatas, maka lahan hutan pun dialihfungsikan menjadi perkebunan kelapa sawit. Dan karena pembakaran hutan ini, warga sekitar menerima dampaknya, mulai dari ISPA dan gangguan pernafasan lainnya. Untuk mencegah hal ini terjadi pemerintah mempunyai peraturan/ UU yang tegas mengenai Hutan, yang sebenarnya bisa menjadi aset utama pariwisata dan bisa menambah pemasukan daerah.


4. Banjir Kota Besar
Jakarta yang merupakan kota metropolitan yang dipenuhi oleh pendatang karena arus urbanisasi ini merupakan kota terpadat di Indonesia dan hal ini menyebabkan lahan-lahan yang seharusnya menjadi daerah resapan air berubah menjadi lahan perumahan dan pembuangan sampah di jalanan/sungai yang menyumbat saluran air. Seharusnya pemerintah bisa menindak tegas pelaku yang masih membuang sampah sembarangan, dan membuat lahan hijau resapan air untuk menghindari resiko banjir musiman ini.


5. Tanah Longsor
Bencana tanah longsor kembali terjadi di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Kali ini material batu dan tanah runtuh dari tebing setinggi 100 meter. Akibatnya satu rumah penduduk rusak dan akses jalan nasional Trenggalek-Ponorogo terputus.


6. Gunung Meletus
Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani, di Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat kembali meletus. Abu vulkanik yang disemburkan mencapai 2.000 meter atau 2 kilometer.



7. Angin Putting Beliung
Angin puting beliung menyapu wilayah Kabupaten Pangandaran Rabu 12 Oktober 2016. Ratusan rumah di Kecamatan Parigi pun mengalami kerusakan. Sementara itu, satu warga diduga tewas tersambar petir.


8. Gempa Bumi
Gempa yang terjadi pada pukul 19.49 WIB itu berpusat di perairan sejauh 682 kilometer sebelah barat daya Kepulauan Mentawai, dengan kedalaman 10 kilometer.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa itu berpotensi menimbulkan tsunami yang bisa memapar Provinsi Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, Bengkulu, dan Lampung.

9. Tsunami
Pukul 7.59 waktu setempat, gempa berkekuatan 9,1 sampai 9,3 skala Richter mengguncang dasar laut di barat daya Sumatra, sekitar 20 sampai 25 kilometer lepas pantai. Hanya dalam beberapa jam saja, gelombang tsunami dari gempa itu mencapai daratan Afrika.



10. Kekeringan
Indonesia terkenal sebagai negara agraris, di mana sebagian besar penduduk Indonesia bekerja sebagai petani sehingga sumber kekayaan alam Indonesia tergantung pada hasil pertanian. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan hasil pertanian di Indonesia adalah ketersediaan air yang cukup dan lancar. Air merupakan salah satu faktor abiotik yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Namun, pada kenyataannya keberadaan air di suatu daerah tidak selalu tersedia dengan baik. Di Indonesia yang beriklim tropis, kekurangan pasokan air biasanya terjadi pada musim kemarau yang menyebabkan kekeringan.


11. Banjir Lahar Dingin
Banjir lahar dingin terjadi di Desa Sukatendel, Kecamatan Tiga Nderket, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Akibatnya, jalur utama yang menghubungkan Kecamatan Tiga Nderket ke Kecamatan Kuta Buluh sempat terendam air selama 2 jam dan tidak dapat dilalui.


12. Abrasi Pantai
Abrasi di Bali sudah pada titik yang mengkuatirkan, karena sudah 64 persen pantai di Bali terserang abrasi. Dalam setahun terjadi peningkatan air laut setinggi 4 sentimeter.


13. Erosi
Erosi di wilayah hulu waduk berdampak kepada sedimentasi di area waduk dan akan berimbas mengurangi kapasitasnya dalam pengendalian banjir.


14. Badai
Pakar perubahan iklim Institut Teknologi Bandung, Armi Susandi, mengatakan penyebab cuaca ekstrem di Indonesia adalah masuknya dua badai tropis atau pusaran angin yang berada di kawasan utara dan selatan. Dengan demikian, iklim di Indonesia menjadi ekstrem karena perubahan pola awan yang dinamis di Indonesia.


15. Banjir Rob
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang fokus menangani banjir rob di kawasan Jakarta Utara yang saat ini masih menyisakan persoalan. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menyampaikan, pihaknya bersama instansi terkait telah menggelar rapat membahas penanganan banjir rob di Jakarta Utara.


Kesimpulan :

Readmore → Bencana Alam di Indonesia, Pencemaran Sungai Citarum, Polusi udara Jakarta, Kebakaran Hutan, Banjir Kota Besar

Mengenali Keaslian Mata Uang Rupiah Dengan Unsur Pengamannya

Unsur Pengaman Uang Rupiah


Apakah uang rupiah perlu kenali keasliannya? Tentu saja perlu, karena uang rupiah merupakan alat pembayaran yang sah dan merupakan simbol kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sesuai dengan amanah UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, NKRI sebagai suatu negara yang merdeka dan berdaulat, memiliki simbol kedaulatan negara yang harus dihormati dan dibanggakan oleh seluruh warganya. Salah satu simbol kedaulatan negara tersebut adalah mata uang. Mata uang yang dikeluarkan oleh NKRI adalah Rupiah atau disingkat Rp. Selain simbol Rp dikenal juga sebutan IDR atau Indonesian Rupiah, simbol tersebut biasanya digunakan dalam perdagangan Valuta Asing (Valas), baik dilalcsanakan di dalam maupun di luar negeri.

Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang diberikan kewenangan untuk mengedarkan uang rupiah kepada masyarakat. Agar uang rupiah aman dari pemalsuan, maka Bank Indonesia menetapkan unsur-unsur pengaman pada setiap pecahan uang rupiah, baik pada bahan uang ataupun pada waktu proses pencetakan.

Bank Indonesia senantiasa melakukan penelitian dalam upaya meningkatan unsur pengaman uang rupiah agar lebih andal dan sulit dipalsukan. Pada umunmya pemilihan unsur pengaman mempertimbangkan dua hal sebagai berikut.
a.Semakin besar nominal uang rupiah, maka diperlukan unsur pengaman yang semakin kompleks dan semakin baik.
b.Untuk uang rupiah nominal besar, diupayakan penerapan satu atau beberapa unsur pengaman yang canggih yang memungkinkan hasil pemalsuan tidak sempurna.

Secara umum, Bank Indonesia membagi unsur pengaman uang rupiah dalam tiga tingkatan sebagai berikut.
a.



Terbuka (overt) adalah unsur pengaman yang dapat dideteksi tanpa bantuan alat. Unsur pengaman ini diperuntukkan bagi masyarakat biasa agar dapat dengan mudah mengenali keaslian uang rupiah dengan cara 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang). Unsur-unsur pengaman yang bersifat terbuka (overt) yang saat ini terdapat pada uang rupiah yaitu:


1)Warna uang terlihat terang dan jelas.

2)Optical Variable Ink (OVI), yaitu hasil cetak mengkilap berupa logo BI dalam bidang tertentu, yang warnanya dapat berubah apabila dilihat dari sudut pandang tertentu.

3)Rainbow printing (cetak pelangi), yaitu cetak pelangi dalam bidang tertentu yang akan berubah warna apabila dilihat dari sudut pandang yang berbeda.

4)Terdapat benang pengaman, yaitu bahan tertentu yang ditanam pada kertas uang dan tampak sebagai suatu garis melintang atau beranyam, berubah warna.

5)Gambar tersembunyi (Latent Image). Teknik cetak climana terdapat tulisan tersembunyi yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.

6)Cetak intaglio, yaitu hasil cetak berbentuk relief yang terasa kasar bila diraba. Di setiap uang terdapat pada angka, huruf dan gambar utama.

7)Kode tuna netra, yaitu kode tertentu untuk mengenal jenis pecahan bagi tunanetra. Di setiap uang terletak di bagian muka uang di atas tulisan Bank Indonesia.

8)Tanda air, yaitu suatu gambar tertentu pada bahan kertas uang yang akan terlihat bila diterawang ke arah cahaya, umumnya berupa gambar pahlawan.

9)Rectoverso, yaitu hasil cetak logo BI yang beradu tepat atau saling mengisi di muka dan belakang.
b.





Semi tertutup (semicovert) adalah unsur pengaman yang dapat dideteksi dengan menggunakan alat bantu yang sederhana seperti kaca pembesar dan lampu ultraviolet. Unsur pengaman ini diperuntukkan bagi profesional seperti kasir bank, kasir supermarket, dan bendahara agar dapat dengan mudah mengenali keaslian uang rupiah dengan menggunakan alat bantu tersebut. Unsur-unsur pengaman yang bersifat semi tertutup (semicovert) yang saat ini terdapat pada uang rupiah yaitu:

1)Tulisan mikro (micro text). Tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan menggunakan kaca pembesar.

2)Tinta Tampak (Visible Ink), yaitu gambar tertentu yang dicetalc dengan tinta tampak dan akan terlihat terang apabila disinari dengan lampu ultraviolet.

3)Tinta tidak tampak (invisible ink). Hasil cetak tidak kasat mata yang akan memendar di bawah sinar ultraviolet.

4)Nomor seri, yaitu nomor seri uang dibuat asimetris dan apabila disinari lampu ultraviolet akan berubah warna dari merah menjadi orange dan hitam menjadi hijau.
c.Tertutup (covert/forensic) adalah unsur pengaman yang hanya dapat dideteksi dengan menggunakan peralatan laboratorium/forensik.
Readmore → Mengenali Keaslian Mata Uang Rupiah Dengan Unsur Pengamannya

Pengelolaan Keuangan, Konsep Dasar Pengelolaan Keuangan, Pengertian Pengelolaan Keuangan,

Pengelolaan Keuangan


Konsep Dasar Pengelolaan Keuangan


1)





Pengertian Pengelolaan Keuangan
Pengelolaan keuangan adalah sebuah tindakan untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan di masa yang akan datang. Pengelolaan keuangan meliputi pengelolaan keuangan pribadi, pengelolaan keuangan keluarga, dan pengelolaan keuangan  perusahaan. Pengelolaan keuangan merupakan bagian penting dalam mengatasi masalah ekonomi, baik masalah ekonomi individu, keluarga, maupun perusahaan.

2)

Tujuan Pengelolaan Keuangan
Secara umum, tujuan dari pengelolaan keuangan, antara lain sebagai berikut.


a)Mencapai target dana tertentu di masa yang akan datang.


b)Melindungi dan meningkatkan kekayaan yang dimiliki.


c)Mengatur arus kas (pemasukan dan pengeluaran uang).


d)Melakukan manajemen risiko dan mengatur risiko investasi dengan baik.


d)Mengelola utang piutang.

3)



Tahapan dalam Pengelolaan Keuangan
Setelah kita mengetahui tentang pengertian dan tujuan pengelolaan keuangan, selanjutnya kita harus mengetahui tentang tahapan yang harus dilakukan dalam pengelolaan keuangan. Tahapan dalam melakukan pengelolaan keuangan adalah sebagai berikut.


a)








Mencatat Harta/Asset yang Sudah Dimiliki
Setiap orang pasti memiliki harta/asset: yang dicatat sebagai harta produktif maupim konsumtif. Harta produktif adalah harta yang memberikan penghasilan rutin atau keuntungan pada saat harta tersebut dijual kembali. Contohnya tabungan (yang tidak dipakai untuk belanja atau keperluan konsumtif), deposito, reksadana, rumah (yang dikontrakkan bukan yang ditempati). Adapun harta konsumtif merupakan harta yang tidak memberikan penghasilan, baik penghasilan secara rutin maupun keuntungan ketika dijual kembali. Contohnya perlengkapan dan peralatan ruman tangga (televisi, meja makan, dan sofa), perhiasan yang dipakai, mobil, dan motor.


b)








Mulailah Mencatat Semua Pengeluaran
Setelah mencatat semua harta/asset, kalian mendapatkan informasi tentang posisi keuangan saat ini. Hal tersebut berguna dalam melakukan langkah selanjutnya yaitu mencatat semua pengeluaran dan merencanakan pengeluaran. Kegiatan mencatat semua pengeluaran akan memberikan informasi tentang banyaknya uang yang telah dikeluarkan. Hal tersebut menjadi pertimbangan bagi seseorang untuk mengontrol pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu. Pencatatan pengeluaran juga membantu untuk mengetahui frekuensi pengeluaran untuk suatu pos tertentu, sehingga dapat membedakan mana yang termasuk kebutuhan dan mana yang termasuk keinginan.


c)






Identifikasi Pengeluaran Rutin Bulanan dan Tahunan.
Setiap orang atau keluarga biasanya punya pola pengeluaran yang mirip dari bulan ke bulan, termasuk dari tahun ke tahun. Setelah memiliki catatan pengeluaran, coba identifikasi apa saja yang menjadi pengeluaran rutin dan bagaimana frekuensinya. Kegiatan ini dilakukan untuk membuat pemetaan pengeluaran, apakah pengeluaran tersebut sifatnya rutin bulanan atau tahunan, hal tersebut akan berguna sebagai bahan dalam membuat perencanaan keuangan.


d)


Menyusun Rencana Pengeluaran (budgeting)
Dalam menyusun rencana pengeluaran, hal-hal yang perlu diperhatikan, di antaranya sebagai berikut.



1)













 
Membedakan Kebutuhan dan Keinginan
Dari segi bahasa, butuh adalah kata sifat yang menunjukkan mau tidak mau harus melakukan satu hal, karena kalau tidak dilakukan akan mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga memerlukan prioritas. Sementara ingin menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan karena menginginkan sesuatu hal padahal belum tentu dibutuhkan. Dengan kata lain, kebutuhan (need) adalah sesuatu yang sifatnya mendasar dan harus dipenuhi karena akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, sedangkan keinginan (want) adalah kebutuhan yang sudah dipengaruhi oleh faktor lingkungan, pendidikan, selera, dan faktor lainnya. Kebutuhan sesungguhnya bersifat relatif terbatas, hal yang menjadikannya tidak terbatas adalah keinginan.
Dalam membuat perencanaan keuangan, seseorang harus cermat dalam memilah kebutuhan dan keinginan, sehingga tidak terjadi kesalahan pengalokasian anggaran dan kebutuhan-kebutuhan mendasar dapat terpenuhi. Kebutuhan harus menjadi prioritas dibanding keinginan.



2)






























Pilihlah Prioritas Terlebih Dahulu
Dalam menentukan prioritas pengeluaran, seseorang dapat membagi pos-pos pengeluaran ke dalam tiga kelompok, yaitu biaya hidup, cicilan utang, dan premi asuransi. Biaya hidup adalah semua pos pengeluaran yang biasa dilakukan seseorang agar dapat menjaga kelangsungan hidupnya. Contohnya membeli sembako, membayar telepon, listrik, air, dan biaya sekolah anak.
Adapun cicilan utang adalah semua pos pembayaran utang yang biasa dilakukan setiap bulan. Seperti pembayaran cicilan rumah, cicilan kendaraan, dan cicilan kartu kredit. Menurut Aidil Akbar (2013), secara umum utang dapat dibagi menjadi utang produktif dan utang konsumtif. Utang produktif adalah segala jenis utang yang mempunyai ciri nilai asset yang dibeli dengan cara berutang yang meningkat seiring dengan berjalannya waktu, sementara utang; konsumtif adalah segala jenis utang yang mempunyai ciri nilai asset yang dibeli dengan cara berutang yang menurun seiring dengan berjalannya waktu.
Adapun premi asuransi adalah semua pengeluaran yang dilakukan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran asuransi seperti asuransi jiwa, kesehatan, dan asuransi kerugian (rumah dan kendaraan). Khusus untuk pos pengeluaran asuransi, biasanya tidak semua orang memiliki pos ini, premi asuransi biasanya hanya bagi mereka yang sudah memiliki pendapatan tertentu dan memahami pentingnya asuransi sebagai upaya preventif dalam menanggung risiko di kemudian hari.
Jika semua pengeluaran ternyata masuk ke dalam tiga kelompok tersebut, maka harus disusun skala prioritas. Prioritas pertama adalah cicilan utang, mengapa? Karena cicilan utang mempunyai akibat tersendiri berupa denda. Selain itu saldo utang yang belum terbayar akibat sering terlambat akan terkena bunga kembali, walaupun hanya telat bayar beberapa hari.
Prioritas kedua adalah membayar pos-pos premi asuransi, mengapa? Karena jika terlambat membayar maka proteksi yang dimiliki dari program asuransi dapat hilang. Prioritas ketiga adalah membayar biaya hidup. Karena biaya hidup tidak akan menimbulkan bahaya jika telat membayar 3-4 hari. Misalnya belanja bulanan dapat ditangguhkan 3-4 hari waktu pembeliannya.



3)









Ketahui Cara yang Baik dalam Mengeluarkan Uang untuk Setiap Pos Pengeluaran
Cara yang baik dalam mengeluarkan uang untuk setiap pos pengeluaran adalah dengan melakukan penghematan. Hemat adalah mencari cara agar dapat mengeluarkan uang yang lebih sedikit untuk mencapai tujuan yang sama, Berhemat itu bukan menderita. Contohnya jika akan melakukan perjalanan Bandung-Surabaya dengan pesawat;, maka kahan dapat mencari maskapai penerbangan yang menawarkan tarif paling rendah dibandingkan maskapai penerbangan yang lain. Bukan mengganti dengan perjalanan darat karena tetap akan rugi dari sisi waktu.



4)





Menabung secara Periodik
Menabung yang baik dilakukan segera setelah anda mendapatkan penghasilan. Jadi begitu gajian tiba, sesuai rencana yang telah dibuat, segera simpan sejumlah tertentu untuk ditabungkan. Agar aman, pisahkan rekening bank untuk tabungan dan jika perlu jangan dibuatkan ATM sehingga anda tidak tergoda untuk mengamhilnya kembali.



5)



Perencanaan Program untuk Masa Depan
Rencanakan keperluan atau rencana khusus untuk masa depan. Perkirakan jumlah pengeluaran yang dibutuhkan dan sisihkan setiap bulan sehingga mencapai jumlah yang cukup ketika waktunya tiba.
Readmore → Pengelolaan Keuangan, Konsep Dasar Pengelolaan Keuangan, Pengertian Pengelolaan Keuangan,
Copyright © Tugas Sekolah. All rights reserved.